Satu waktu kang Ajip ini pernah memegang 3 posisi strategis sekaligus: Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Ketua Ikapi Pusat, dan Direktur Penerbit Pustaka Jaya. Lalu hingga 20 tahun lamanya mengajar pada beberapa universitas di Jepang, hingga akhirnya mendapat gelar kehormatan dari Unpad, Doktor Honoris Causa (bahasa terangnya, realitas sosok dan karyanya lebih tinggi nilainya daripada kuliah S3/Dr. itu sendiri). Selain itu, dengan Hadiah Sastra Rancage-nya, beliau diakui oleh berbagai kalangan telah menggairahkan kembali sastra daerah Sunda, Jawa, Bali, dlsb. Takjubnya lagi, tanpa merasakan kuliah karyanya selalu diakui akademisi adiluhung, seperti Henri Chambert Chambert-Loir yg memberikan pengantar pada salah satu bukunya.
Terakhir saya dengar dan hampir lihat di Yayasan Kebudayaan Sunda di Bandung, beliau masih bugar dan siap menerbitkan buku baru pada usia 78 tahun pada 31 Januari nanti.
